Oleh: Saiful Huda Ems
Jakarta, wartabrita.com – Pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai satu-satunya Matahari di Partai Demokrat sangatlah mengada-ada, ini pembohongan publik yang sangat luar biasa yang dilakukan oleh seorang SBY. Kita semuanya telah mengetahui, bahwa kepemimpinan Partai Demokrat versi Cikeas ini bukanlah kepemimpinan tunggal, melainkan kepemimpinan Keluarga Cikeas, atau yang populer dengan istilah Trio Cikeas.
Bagaimana bisa SBY katakan kalau AHY adalah satu-satunya “Matahari” di Partai Demokrat, kalau Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang power full itu diketuai oleh SBY sendiri, dan Wakil Ketua Umum Partai Demokratnya diduduki oleh anaknya sendiri, yakni Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas) yang merangkap pula sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat dan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI?. Kalau mau dikatakan SBY sendiri sebagai satu-satunya Matahari di Partai Demokrat sih mungkin bisa lebih mendekati kebenaran karena memang SBY lah yang jauh lebih berkuasa di Partai Demokrat, sedangkan AHY dan Ibas hanyalah Matahari buatan.
Seluruh partai politik yang memiliki Mahkamah Partai semua keputusannya bersifat final dan mengikat, namun tidak dengan Mahkamah Partai yang ada di Partai Demokrat pimpinan Trio Cikeas, keputusannya hanya bersifat rekomendasi dan yang mana sebelum keputusan Mahkamah Partai itu keluar, ia harus mendapatkan persetujuan dari Majelis Tinggi Partai Demokrat yang diketuai oleh SBY sendiri? Demokrasi macam apa ini? Tidakkah ini juga membuktikan bahwa Matahari Partai Demokrat itu bukanlah AHY malainkan SBY sendiri?.
Dalam setiap Konggresnya, Partai Demokrat juga tidak menyerahkan penyusunan atau pembaharuan AD/ART Partai ke peserta Konggres Partai Demokrat, melainkan harus diserahkan pada Ketua Umum dan dilakukan secara sembunyi-sembunyi, dimana para peserta Konggres taunya AD/ART itu asal jadi. Tidakkah suatu hal yang pasti jika ternyata pembuatan atau perubahan dan penyempurnaan AD/ART Partai Demokrat dilakukan oleh SBY sendiri, mengingat AHY masihlah Bocah Kecil (Bocil) yang tidak pernah sama sekali berpengalaman mengurus Partai Politik? Sekali lagi, demokrasi macam apakah ini?.
Terakhir mau saya katakan, bahwa pertarungan untuk keabsahan kepengurusan Partai Demokrat ini belumlah selesai, dua gugatan yang dilayangkan oleh Partai Demokrat kepemimpinan Dr. Moeldoko ke PTUN masih berproses di tingkat banding (PTTUN). Ini semua akan menjadi bom waktu bagi kepengurusan Partai Demokrat pimpinan Trio Cikeas, sebab jika pada tingkat Banding nantinya PTTUN memenangkan Kepengurusan Partai Demokrat pimpinan Dr. Moeldoko, maka Kepengurusan Partai Demokrat pimpinan Trio Cikeas akan bubar dan dilarang keras mengikuti Pemilu 2024, mengingat tak seberapa lama lagi kita sudah memasuki agenda ferivikasi Partai Politik yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Senin, 18 April 2022
Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Pemerhati Politik