Balai Lansia Gau Mabaji Perkuat Peran LKS-LU dan Keluarga dalam Menyongsong ATENSI LU

Palangkaraya, wartabrita.com- Balai Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (BRSLU) “Gau Mabaji” di Gowa sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Sosial RI dilingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial kembali melaksanakan kegiatan di Provinsi Kalimantan Tengah tepatnya di Kota Palangkaraya.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah sosialisasi pelaksanaan program Asistensi Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (ATENSI LU) kepada Dinas Sosial, Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) dan Keluarga Lansia serta kegiatan monitoring evaluasi bantuan sosial bagi lansia tedampak Covid-19.

Read More

Ke depan program ATENSI tidak hanya berbasis Balai/Panti, tetapi juga berbasis Keluarga dan Komunitas.

Basis komunitas ini akan melibatkan Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKS-LU) dan panti-panti yang ada di masyarakat untuk melaksanakan ATENSI.

Hal ini lah yang menjadi dasar bagi Balai Lansia “Gau Mabaji” dalam melakukan koordinasi dan sosialisasi guna memperkuat peran LKS-LU dan Keluarga dalam mengimplementasikan program ATENSI. Setelah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah dan Dinas Sosial Kota Palangkaraya tim terjun langsung ke tiga LKS-LU di Kota Palangkaraya, yaitu LKS-LU Mutiara Hati, LKS-LU Tulus Hati dan LKS-LU Rosiana.

Selain mengunjunjungi tiga LKS-LU di Kota Palangkaraya tim juga mengunjungi penerima manfaat binaan masing-masing LKS-LU. Untuk bertemu dengan salah satu lansia penerima bantuan di Kelurahan Kanorakan. Dalam perjalanan ini tim Balai harus menyusuri luasnya sungai menggunakan perahu. Luasnya sungai tangkiling menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi tim Balai untuk bertemu dengan penerima bantuan sosial bagi lansia terdampak Covid-19.

Dalam kegiatan turut serta mendampingi Kepala Seksi Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah, Ruary mengatakan bahwa bantuan sosial ini sangat bermanfaat bagi lansia dan perlu ditingkatkan jumlahnya.

“Bantuan sosial bagi lansia terdampak Covid-19 ini sangat bermanfaat, sehingga jumlah penerima bantuan harus ditingkatkan dan merata di LKS-LU yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah,” ujar Ruary.

Dalam kunjungan langsung kepada lansia, tim menemukan lansia dengan kondisi yang memprihatinkan. Seperti salah satunya lansia binaan LKS-LU Mutiara Hati yang mengalami stroke dan dalam kondisi bed ridden. Semua aktivitasnya hanya bisa di lakukan di tempat tidur.

Lansia tersebut tinggal bersama keluarga dengan kondisi kakak yang matanya sudah tidak bisa melihat (buta). Lansia tersebut selain bed ridden juga mengalami gangguan pada pendengarannya.

Melihat kondisi ini, selanjutnya LKS-LU Mutiara Hati melakukan koordinasi dengan warga sekitar. Salah satu warga bersedia menjadi keluarga pengganti bagi lansia tersebut. Hal ini merupakan bentuk dari implementasi foster care dalam pelayanan rehabilitasi sosial lanjut usia.

Pelayanan rehabilitasi sosial lanjut usia yang sudah di implementasikan kepada beberapa lanjut usia binaan LKS-LU ini menjadi modal dalam melaksanakan program ATENSI LU kedepannya. Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan semangat keluarga dan komunitas-komunitas lanjut usia dalam memberikan pelayanan rehabilitasi sosial lanjut usia yang optimal melalui program ATENSI LU.

(dpa)

Related posts