LKupang, wartabrita.com Seorang polisi di Polres Kupang Kota membuka Dojang Taekowondo gratis bagi anak-anak di Kota Kupang. Kepedualiannya pada masa depan anak-anak menjadi motivasinya. Sementara orang tua bangga, anak-anak mereka bisa berlatih Taekwondo.
Polisi itu bernama Bripka Ibnuh Sanda, ia bertugas di Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Kupang Kota. Ia tercatat pernah meraih medali emas pada sejumlah kejuaraan. Dojang yang didirikanya itu diberi nama Dojang Lambada.
Kepada wartawan, Minggu 24 Oktober 2021 di Dojangnya di Keluruahan Solor, Ibnuh menceritakan, Dojang taekwondo yang didirikannya itu untuk membentengi anak-anak dari pengaruh-pengaruh negatif, termasuk penggunaan gedget yang berlebihan juga tindak kriminal lainnya.
“Saya ingin anak-anak memanfatkan waktu mereka dengan baik, yang berkualitas. Di tengah perkembangan zaman yang cepat ini, anak-anak sangat bergantung pada gedget. Hampir seluruh waktu mereka dihabiskan untuk itu. Saya merasa terpanggil untuk bisa menyiapkan kegiatan yang bermanfaat untuk mereka. Ini sebagai upaya mencegah kenakalan remaja,” katanya.
Di Dojang itu, anak-anak berlatih secara gratis, tidak dipungut biaya atau iuran bulanan. Bagi anak-anak yang tidak mampu membeli pakaian, disiapkan di Dojangnya.
Dojang itu, telah berdiri sejak tahun 2016 lalu, namun sempat vakum karena kesibukannya dalam mengabdi kepada negara sebagai anggota Polri. Dojang itu kemudian diaktifkan kembali belum lama ini.
Meski baru dibuka, sebanyak 40 anak sudah mendaftar. Dojangnya itu resmi, dibawah naungan pengurus besar Taekwondo Indonesia (PBTI). Dojangnya memiliki fasilitas lengkap untuk berlatih.
Ibnuh berharap, anak-anak yang berlatih di Dojang itu tidak menyalah gunakan teknik ataupun ilmu taekwondo untuk tawuran atau kegiatan negatif lainnya.
“Saya harap dimanfaatkan dengan baik. Bukan untuk gagah-gagahan atau unjuk kebolehan,” katanya.
Ibnu tercatat pernah meraih berbagai kejuaraan Taekwondo. Meraih medali perak di Kejuaraan Daerah (Porda) dan Kejuaraan Daerah (Kejurda). Ia juga pernah meraih emas dalam kejuaraan antar Dojang se Kota Kupang.
Dojang itu, telah menghasilkan atlit terbaik, dan meraih medali pada kejuaraan lokal. Salah satu cetusan Dojang itu adalah Salani Amaludi. Ia meraih medali emas pada kejuaraan di Muahamadiya dan piala Veky Lerik. Dengan usianya masih muda, bukan tidak mungkin bakal mengikuti kejuaran besar.
“Saya sangat senang bisa berlatih di Dojang ini. Sangat bermanfaat, waktu jadi berkualitas. Tidak hanya reba-rebahan di rumah main gadget,” katanya.
Dia tidak memungkiri besarnya pengaruh gedget bagi anak-anak, juga seperti dirinya. Jika semua konten yang bertebaran di media sosial itu tidak disaring dengan baik, bisa saja membawa dampak buruk bagi mental dan psikis anak-anak. Untuk itu, ia menyarankan generasi muda, untuk menyibukan diri dengan kegiatan-kegiatan berkualiats dan bermanfaat.
Sementara para orang tua menyambut bangga, anak-anak mereka bisa masuk ke berlatih taekwondo. Firman Jali, bersyukur anaknya bisa berlatih di Dojang Lambada
Sebelum berlatih, anak-anaknya sering menghabiskan banyak waktunya bermain gedget. Jika sudah lelah, ia akan merengek dan gelisah tak menentu.
“Maka saya sangat senang, dia bisa mengikuti kegiatan ini. Saya berharap, ia berlatih serius dan bisa mengikuti kejuraan Taekwondo dan menjadi anak yang hebat, baik untuk keluarga, maupun bangsa dan negara,” katanya.
(dpa)