Jakarta, Wartabrita.com – Ikatan Bidan Indonesia Jawa Barat (IBI Jabar) memberikan edukasi gizi bagi warga di Bandung Raya. Mereka meminta agar orang tua tidak salah memberikan kental manis kepada anak agar pertumbuhan mereka maksimal.
“Masyarakat perlu mengetahui bahwa kental manis bukan merupakan susu,” kata Ketua IBI Jabar, Eva dalam keterangan, Senin (11/9/2023).
Edukasi gizi langsung disampaikan secara interaktif oleh 17 bidan. Kegiatan tersebut berhasil menjangkau lebih dari 1.000 ibu hamil dan ibu dengan balita. Menurutnya, masyarakat masih membutuhkan edukasi gizi.
Dia juga meminta agar seluruh stakeholders dan pihak-pihak terkait meyakinkan masyarakat bahwa kental manis tidak baik untuk pertumbuhan anak-anak. Kental manis juga berdmapak bagi pertumbuhan jangka panjang, generasi masa depan anak.
Diantara materi yang diberikan untuk masyarakat adalah asupan gizi untuk ibu hamil, MPASI yang adekuat serta makanan dan minuman tinggi kandungan gula yang dapat mengganggu asupan gizi anak.
Eva mengatakan bahwa edukasi mandiri yang dilakukan oleh bidan untuk masyarakat di sekitar wilayah praktek masing-masing tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Bidan Sahabat Ibu dan Anak. Program tersebut merupakan kampanye kolaborasi yang dilakukan IBI bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) sebagai langkah mencegah stunting dan gizi buruk.
Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat mengatakan, edukasi gizi untuk masyarakat dan khususnya untuk ibu hamil dan ibu dengan balita harus dilakukan secara berkesinambungan. Sebab, beragam makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi selalu bermunculan dan digandrungi anak-anak, remaja bahkan balita.
“Jika orang tua tidak paham mengenai gizi anak, maka anak-anak ini akan semakin terbiasa dengan makanan minuman dengan rasa manis atau gurih yang berlebih, dan ini tentu saja tidak baik untuk serapan gizi anak,” katanya.
Seperti diketahui, stunting masih menjadi kekhawatiran bersama. Meski prevalensi stunting Nasional telah mengalami penurunan dari tahun ke tahun, namun edukasi gizi untuk masyarakat harus tetap dilakukan.