Gunung Lewotobi Laki-laki, menyemburkan abu vulkanik yang cukup tebal ke udara pada pagi ini

Gunung Lewotobi Laki-laki, menyemburkan abu vulkanik yang cukup tebal ke udara pada pagi iniGunung Lewotobi Laki-laki, menyemburkan abu vulkanik yang cukup tebal ke udara pada pagi ini
Gunung Lewotobi Laki-laki

Wartabrita.com – Gunung Lewotobi Laki-laki,pada pagi hari ini, menyemburkan abu vulkanik yang cukup tebal ke udarayang terletak di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami erupsi besar pada pagi hari ini, menyemburkan abu vulkanik yang cukup tebal ke udara dan menyebabkan gangguan signifikan di sekitar kawasan gunung. Erupsi ini dimulai sekitar pukul 06.30 WITA dan berlangsung selama lebih dari satu jam, dengan kolom abu yang menjulang hingga ketinggian 5.000 meter di atas puncak gunung.

Erupsi Terjadi dengan Intensitas Tinggi , menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Lewotobi Laki-laki memasuki fase erupsi yang cukup intens setelah beberapa hari menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik yang meningkat, termasuk gempa vulkanik dan suara letusan yang terdengar dari jarak beberapa kilometer. “Erupsi kali ini sangat signifikan, dengan semburan abu yang mencapai ketinggian yang cukup tinggi dan menyebabkan hujan abu di beberapa desa sekitar kaki gunung,” kata Dr. Rahmat Hidayat, ahli geologi PVMBG.

Read More

Pihak berwenang segera mengeluarkan peringatan dini kepada warga yang tinggal di sekitar gunung, terutama yang berada dalam radius 10 kilometer dari puncak Lewotobi, untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Bencana ini menyebabkan gangguan besar terhadap aktivitas harian, termasuk transportasi, pertanian, dan sektor lainnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT telah mengaktifkan prosedur evakuasi dan membuka beberapa pos pengungsian untuk menampung warga yang terdampak. Sejumlah desa di sekitar kawasan rawan, seperti Desa Lewotobi, Desa Watowiti, dan Desa Tolain, telah dievakuasi dengan aman, meskipun proses evakuasi sempat terhambat akibat hujan abu yang mengurangi jarak pandang.

Proses evakuasi berjalan lancar, meski tantangan terbesar adalah hujan abu yang menghalangi pergerakan kendaraan dan membatasi jarak pandang. Sebagian besar warga yang dievakuasi kini berada di tempat pengungsian sementara yang disediakan di pusat-pusat komunitas dan sekolah-sekolah terdekat. Selain itu, tim medis juga telah disiagakan untuk memberikan perawatan kepada mereka yang mengalami gangguan pernapasan akibat terpapar abu vulkanik.

Related posts