Iwan Fals dan Meningkatnya Gerakan Oposisi

Mendingan Kesusu Daripada Kesikut Sebuah Ikthiar Politik untuk Keselamatan Bangsa
Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Pemerhati Politik

Oleh: Saiful Huda Ems

Jakarta, wartabrita.com- Sudah saya lakukan investigasi secara cermat dan mendalam, Iwan Fals sekarang memang sudah beralih menjadi oposisi Pemerintahan Jokowi, dia bikin lagu baru judulnya Buzzer Pembela Pemerintah.

Kita harus berpikir dan berjuang keras lagi untuk meyakinkan pada masyarakat, bahwa Pemerintahan Jokowi masih jauh lebih baik daripada pemerintahan
pemerintahan sebelumnya, apalagi Pemerintahan SBY yang meninggalkan banyak masalah.

Kita harus bekerja keras tanpa lelah, sambil tak lupa dan tak segan-segan untuk terus menerus mengingatkan Pemerintahan Jokowi agar membenahi sisi-sisi buruk dari pemerintahannya. Terutama soal penegakan hukum, tertibnya birokrasi, soal kerusakan lingkungan hidup, serta kesejahteraan untuk masyarakat kecil.

Ada petuah bijak yang masyhur, bahwa kebenaran bisa ditampakkan dari berbagai arah. Artinya, mau jadi pembela ataupun mau jadi oposisi pemerintah tak menjadi masalah, asalkan semuanya dilakukan dengan penuh tanggung jawab, setia pada rasionalitas, kebenaran dan keadilan.

Jika sampai detik ini kita masih yakin bahwa Pemerintahan Jokowi masihlah di jalur yang benar, maka kita harus terus mendukung dan memperkuatnya sampai Pemerintahan Jokowi ini tuntas melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana yang diamanatkan oleh konstitusi, tak peduli sebanyak apapun barisan sakit hati dan para pembenci Jokowi terus merorongnya dari sana sini.

Iwan Fals hanyalah musisi, beliau bukan pemikir sejati yang memiliki disiplin ilmu pengetahuan yang dapat menjawab secara tepat persoalan kenegaraan dan kebangsaan, karena itu biarlah orang-orang seperti Iwan Fals bekerja dan berekspresi sesuai bidangnya saja, kita tak boleh terkecoh oleh sikap dan pilihan politiknya.

Rocky Gerung hanyalah seorang politisi pemula yang menyamar sebagai Filsuf. Rizal Ramli hanyalah ekonom bekas menteri pecatan yang berkelakuan menyimpang.

Ia bukan lawan tandingnya Ibu Sri Mulyani yang level pemikiran dan integritasnya mendunia. Anies Baswedan hanyalah pecatan menteri yang selalu bersikap ngawur karenanya saat ia menjadi gubernur, jadinya gubernur ngawur.

Novel Bamukmin hanyalah mantan pelayan Restaurant Pizza yang jadi ustadz jadi-jadian dan jadi tokoh politik dadakan. Eggy Sudjana hanyalah mantan gelandangan Berlin yang tiba-tiba jadi Profesor. Salah besar kalau kita mempercayai kompetensi intelektual dan integritas mereka !

Becik ketitik, olo ketoro. Siapa yang benar pastilah akan selalu dibimbing dan dilindungi Tuhan. Tetap semangat berjuang membela yang benar ! Jangan pernah minder dan berputus asa, ini perjuangan yang nampaknya hanya dikhususkan untuk orang-orang berkelas saja, yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, dan yang sudah memiliki jam terbang pertarungan politik yang tinggi. Salam hormat, salam jabat erat.

*Penulis adalah Lawyer dan Ketua Umum Harimau Perubahan*

Related posts