Jajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Luhut: Sangat Nyaman

Jakarta, Wartabrita.com — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia (Menko Marinves) Luhut Binsar Pandjaitan menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Luhut menaiki KCJB dari Stasiun Halim, Jakarta hingga Stasiun Tegalluar, Bandung dengan kecepatan kereta cepat menembus 385 kilometer per jam.

“Kami mencoba tadi kereta api ini dari Jakarta kemari dengan kecepatan 385 km per jam sebentar, tapi rata-rata 355 km per jam,” kata Luhut di Stasion Kereta Cepat Tegalluar, Kabupaten Bandung belum lama ini.

Stasiun Tegalluar merupakan akses pemberhentian kereta cepat yang dibangung oleh China Railway Group (CREC). CREC sekaligus merupakan kontraktor yang membangun dua stasiun KCJB di Bandung ditambah Depo Tegalluar.

KCJB merupakan proyek kerjasama antara konsorsium Indonesia atas nama PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium Beijing Yawan. Ltd di bawah bendera PT KCIC. Menurut Luhut, operasionalisasi kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini berjalan dengan baik, dan hal ini merupakan buah dari kerja keras dari kontraktor baik dari China maupun Indonesia.

Luhut mengatakan, menurut rencana sementara ini peresmian KCJB dilakukan pada 18 Agustus 2023. Namun operasional komersial baru akan dilakukan pada Oktober 2023. KCIC pun mengajak masyarakat untuk mencoba kereta cepat pada Agustus hingga September.

Luhut menyebutkan, masyarakat yang berdomisili di sekitar proyek KCJB akan diajak untuk mencoba menumpang kereta cepat tersebut. Menurutnya, hal tersebut merupakan instruksi Presiden Joko Widodo agar masyarakat pun sama-sama bisa merasakan kereta cepat pertama di Asia Tenggara.

Dia pun berharap dengan adanya proyek itu, akan ada transfer teknologi dari China ke Indonesia. Sehingga ke depannya Indonesia bisa melakukan hilirisasi sendiri untuk membangun proyek-proyek secara mandiri dan menciptakan lapangan kerja.

Luhut mengungkapkan kalau kereta cepat melaju minim suara dan guncangan sehingga sangat nyaman. Menurutnya, KCJB akan menjadi loncatan teknologi bagi Indonesia.

“Di Tiongkok itu 40 ribu kilometer kereta cepat, jadi mereka sangat advance dan terbaik di dunia, dan mereka juga ingin melakukan transfer teknologi kepada kita,” kata Luhut.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan kalau keberadaan kereta cepat akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, teruma di tiga daerah. Ketiga daerah itu dilintasi langsung oleh trase kereta cepat, antara lain, Kabupaten Karawang, Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB), dan Tegaluar Kabupaten Bandung yang menjadi titik pemberhentian KCJB.

“Insya Allah kereta cepat Agustus beroperasi jika tidak ada halangan, pastinya akan memberi dampak positif,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan, atau yang biasa disapa kang Emil melanjutkan bahwa pengoperasian KCJB menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Sebab nantinya akan berdampak kepada wilayah-wilayah lain baik secara langsung ataupun tidak, dalam hal peningkatan perekonomian.

“Saat ini produktivitas di Jawa Barat adalah yang tertinggi di Pulau Jawa, kalai KCJB beroperasi akan ada lompatan lagi dan itu kebahagiaan buat saya,” katanya.

Keberadaan KCJB akan memangkas waktu tempuh Jakarta-Bandung dari 3 jam menjadi 45 menit. Nantinya, KCJB akan melayani 68 kali keberangkatan dalam satu hari dengan daya angkut hingga 601 orang pada satu perjalanan.

Pos terkait