Wartabrita.com- Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran turun langsung memimpin patroli skala besar di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (18/4) dini hari.
Tak tanggung-tanggung, ada puluhan motor diangkut polisi dari beberapa tempat.
“Dalam Operasi Keselamatan Jaya malam ini ada 34 kendaraan roda dua dengan berbagai macam pelanggaran,” kata Fadil di Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Fadil mengatakan 34 pemotor ini terjaring dengan jenis-jenis pelanggaran yang berbeda.
Di antaranya pengendara ugal-ugalan, knalpot bising, balapan liar hingga pelanggaran protokol kesehatan.
“Ini rata-rata pelanggarannya, di samping pelanggarannya, pelanggaran-pelanggaran protokol kesehatan berkumpul dan tidak menggunakan masker,” ucap Fadil yang mengenakan baju cokelat dan jaket hitam ini.
Fadil menyebut dilaksanakannya razia ini demi terciptanya situasi yang tenang di tengah bulan Ramadan.
Selain itu, kata dia, razia ini juga bisa menghindari terjadinya tawuran antar-kelompok.
“Di samping juga perilaku berkelompok rawan terhadap terjadinya tindak pidana tawuran,” ujarnya.
Operasi digelar untuk memastikan terciptanya situasi yang tenang di saat Ramadhan dan menghindari terjadinya tawuran antar-kelompok.
“Kita gelorakan agar Jakarta ini malam hari situasinya indah,” kata Fadil yang didampingi Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi ini.
Fadil juga sempat memberikan nasihat kepada sejumlah pemuda yang terjaring polisi.
Dia mengajak jika berkolaborasi dalam berbagi di bulan Ramadhan untuk bersama memberikan sebagian rezekinya untuk beramal.
Fadil juga mengingatkan kepada para pemuda menetapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus Covid-19.
Jika pemuda tertular akan membahayakan anggota keluarga yang rentan.
“Kalau kalian tertular Covid-19 terus pulang ke rumah, kasihan kakek-nenek kalau tertular. Itu sebenarnya,” ujarnya.
Dalam razia tersebut, Irjen Fadil Imran juga sempat memberi nasihat kepada sejumlah ABG yang terjaring polisi.
Fadil mengajak para ABG untuk berkolaborasi dalam berbagi di bulan Ramadan.
“Punya orang tua? Punya kakek-nenek? Kan udah tua mereka, kalau kalian tertular COVID terus pulang ke rumah, kasian kakek-nenek kalau tertular, itu sebenarnya,” ujarnya.