Kemensos Sinergikan Program Lansia dengan Bappenas

Kementerian Sosial Melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia memenuhi Undangan Diskusi Mekanisme Pendataan dan Pemberdayaan Kelompok Rentan di Kabupaten Gowa yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bapennas RI) di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gowa.

Gowa, wartabrita.com- Kementerian Sosial Melalui Direktorat Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia memenuhi Undangan Diskusi Mekanisme Pendataan dan Pemberdayaan Kelompok Rentan di Kabupaten Gowa yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Bapennas RI) di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gowa.

Pada kesempatan ini, Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Andi Hanindito menyampaikan bahwa adanya perubahan dinamika menjadi dasar adanya perubahan arah kebijakan pelayanan lanjut usia.

Bacaan Lainnya

“Adanya pergeseran masyarakat dan dinamika sosial tidak bisa ditawar, Hal ini tentunya memerlukan adanya penyesuaian dan perubahan termasuk dalam pelayanan terhadap lanjut usia,” Ujar Andi.

Bak gayung bersambut, perubahan ini direspon baik oleh Bappenas RI melalui Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat. Dalam upaya pemenuhan hak-hak lansia, Bappenas membentuk Sistem Informasi Lanjut Usia Indonesia (SILANI).

SILANI merupakan sebuah sistem penyedia data kondisi lanjut usia yang meliputi informasi dasar, status kesehatan fisik dan kondisi psikologis, keadaan sosial, hingga lokasi rumah dan fasilitas lansia.

Pengembangan platform digital SILANI telah dilakukan percobaan di tujuh desa/kelurahan di tiga provinsi yakni Bali, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta dengan melibatkan sekitar 14.233 lansia. Hasil dari penerapan sistem informasi di tiga Provinsi ini nantinya akan dievaluasi dan di sempurnakan untuk dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Direktorat Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Maliki menyampaikan bahwa jumlah lansia akan terus meningkat sehingga perlu adanya perluasan informasi lanjut usia.

“Bapennas bersama Badan Pusat Statistik dan Kemensos akan melaksanakan pemutakhiran data dengan cakupan lebih luas. Saat ini cakupan pendataan mencapai 40 % dan ditargetkan akan meningkat menjadi 60 % pda tahun 2021,” Kata Maliki

Maliki menambahkan bahwa SILANI dapat diintegrasikan dengan Kementerian / Lembaga lain yang memiliki program yang berfokus pada layanan bagi lanjut usia, salah satunya program Kementerian Sosial RI di Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial yaitu Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).

Program ATENSI merupakan program yang mengedepankan pelayanan secara terpadu dan berkelanjutan, menjangkau seluruh warga serta program rehabilitasi sosial yang komprehensif.

Pelaksanaan program ATENSI didukung melalui pembangunan Sentra Layanan Sosial (SERASI) sebagai one stop service yang akan menghubungkan dengan sistem layanan dan rujukan terpadu. Piloting SERASI untuk layanan sosial responsif akan diterapkan di Balai “Gau Mabaji” Gowa, Balai “Satria” Baturraden, Balai “Antasena” Magelang, Balai “Pangudi Luhur” Bekasi, Balai Besar “Prof. Dr. Soeharso” Surakarta dan Gedung Cawang Kencana Jakarta.

Sebagai piloting project SERASI pada kluster lanjut usia, pada kesempatan ini, Bappenas juga melakukan kunjungan ke Balai Lansia “Gau Mabaji” Gowa. Sebagai upaya mensukseskan ATENSI dan SERASI, sarana dan prasarana dalam Balai telah dilengkapi dengan fasilitas ruang posko terpadu atensi, ruang terapi fisik (terdiri dari fisioterapi dan make up terapi), ruang terapi psikososial (terdiri dari ruang konseling peksos dan psikolog, ruang terapi kelompok, ruang terapi musik dan terapi kenangan).

Diskusi ini juga dihadiri oleh Ketua Bapedda Provinsi Sulawesi Selatan, Ketua Bapedda Kabupaten Gowa, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Seksi Lanjut Usia Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gowa.

Diharapkan melalui sinergitas program ini dapat menciptakan layanan optimal bagi lanjut usia sehingga terciptanya lanjut usia yang mandiri, sejahtera dan bermartabat.

 

(dpa)

Pos terkait