JAKARTA, wartabrita.com – Kenaikan harga Bitcoin tidak hanya dipicu oleh kemenangan Trump, tetapi juga oleh perubahan sentimen yang terjadi di kalangan pelaku pasar kripto.
Beberapa tahun yang lalu, Trump dikenal memiliki pandangan negatif terhadap Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Bahkan, ia menyebut Bitcoin sebagai “penipuan” dan meragukan masa depan mata uang digital tersebut.
Namun, pandangan Trump terhadap kripto berubah drastis selama kampanye Pilpres AS 2024.
Kenaikan Harga Bitcoin Dipicu Kemenangan Trump pada Pilpres AS 2024
Selama masa kampanyenya, Trump mulai menunjukkan dukungan terhadap teknologi blockchain dan mata uang kripto. Ia bahkan menyatakan bahwa, jika terpilih kembali, ia berencana menjadikan Amerika Serikat sebagai “ibu kota kripto” di dunia.
Ia juga berjanji akan menjadikan AS sebagai kekuatan utama Bitcoin, yang langsung memberikan dampak signifikan pada pasar kripto secara keseluruhan.
Sebelumnya, Trump dikenal skeptis terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya. Pada 2020, ia pernah menyatakan bahwa kripto berisiko dan tidak stabil. Namun, dalam kampanye Pilpres AS 2024, sikapnya berubah, dan ia mulai melihat potensi besar di balik blockchain dan kripto. Trump menilai bahwa kripto bisa memberikan peluang besar untuk perekonomian AS dan berjanji akan menghapus regulasi yang dianggap menghambat inovasi di sektor ini. Salah satu langkah yang ia rencanakan adalah mengganti Gary Gensler, Ketua Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), yang selama ini dianggap memberlakukan regulasi yang ketat terhadap industri kripto, termasuk dengan menuntut beberapa perusahaan kripto besar.
Dampak Kemenangan Trump Terhadap Pasar Kripto, Setelah kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024, harga Bitcoin langsung meroket dan mencatatkan rekor tertinggi baru di angka 75.361 dolar AS. Kenaikan ini tidak hanya dirasakan oleh Bitcoin, tetapi juga berdampak pada mata uang kripto lainnya seperti Ethereum, Solana, dan Dogecoin. Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua setelah Bitcoin, melonjak sekitar 7,5% menjadi 2.622 dolar AS per keping, sementara Solana meroket sekitar 15% menjadi 183 dolar AS.
Dogecoin, yang sempat kehilangan popularitas, bahkan mengalami lonjakan harga terbesar, naik hampir 20% pada hari yang sama, didorong oleh pengaruh Elon Musk, seorang pendukung Trump dan tokoh penting dalam dunia kripto.
Lonjakan harga Bitcoin juga dipengaruhi oleh faktor eksternal lainnya. Dalam beberapa bulan terakhir, Bitcoin menunjukkan tren bullish yang kuat, didorong oleh peningkatan adopsi kripto oleh institusi besar serta kebijakan beberapa negara yang mulai menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran sah.
Keputusan negara-negara seperti El Salvador yang menjadikan Bitcoin sebagai mata uang legal memberikan dampak positif terhadap harga Bitcoin.
Selain itu, sentimen positif dari pasar Asia dan Eropa yang semakin membuka diri terhadap kripto juga turut memperkuat prospek Bitcoin dan mata uang kripto lainnya.