Kolaborasi Platform E-commerce-UMKM Bisa Ciptakan Ekonomi Baru

Jakarta, Wartabrita.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para pelaku UMKM untuk berkolaborasi dengan platform digital agar dapat semakin menciptakan peluang usaha, membangkitkan ekonomi, dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Hal tersebut disampaikan Sandiaga Uno saat membuka webminar daring kajian ekonomi series 5 dengan yang mengangkat tema ‘Kolaborasi Dengan Platform Digital Bawa UMKM Tanah Air Melangkah Maju’ pada Rabu (25/5/2022) di Jakarta. Kegiatan webminar yang diadakan Kemenparekraf RI ini didukung juga oleh Yayasan Indonesia Setara.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari masing-masing narasumber. CEO & Founder Bhinneka Hendrik Tio menyebutkan pihaknya sudah memulai e-commerce sejak 1999 dimana saat itu koneksi internet belum memadai.

“Kita sejak tahun 2000-an mulai menyadari bahwa kedepannya akan tejadi shifting market dimana konsumen tidak akan lagi belanja secara langsung tapi secara online karena akan memiliki banyak pilihan terhadap produk yang dicari atau dibutuhkan,” ujar Hendrik Tio.

Menggandeng pemerintah dan berkolaborasi bersama, Bhinneka hadir sebagai kurator UMKM berkualitas dengan mengkurasi para pelaku UMKM untuk bisa hadir di platform Belanja Langsung (BeLa) Pengadaan. Sampai saat ini, lebih dari 2 ribu UMKM yang didampingi Bhinneka untuk memasuki segmen pasar B2B maupun B2G sesuai dengan fokus Bhinneka.

“Para pelaku UMKM pun tidak hanya sekedar berada pada posisi  sebagai seorang penjual saja tapi juga merupakan mitra bisnis Bhinneka secara langsung. Dalam dua tahun terakhir, kami fokus mengembangkan Business Super Ecosystem dengan menghadirkan dua solusi bisnis, yakni Marketplace dan e-Procurement Marketplace,” kata Hendrik Tio.

Telah banyak berkolaborasi bersama pemerintah daerah dalam pengembangan UMKM lokal dan menggandeng berbagai institusi perguruan tinggi sebagai sasaran Bhinneka dalam mengimplementasikan Business Super Ecosystem miliknya.

“Kami berhasil melayani berbagai pelanggan dari berbagai segmen bisnis seperti retail, korporasi, dan pemerintah dengan sistem pengadaan yang jauh lebih komprehensif dan transparan demi mendorong percepatan transformasi digital dengan mengkoneksikan pelaku UMKM di kota besar dan daerah demi kemajuan ekonomi bangsa,” tambah Hendrik Tio.

Brand Adventure Indonesia, Arto Biantoro mengaku para pelaku UMKM membutuhkan pendampingan dan pelatihan dari pemerintah dan komitmen tersebut ditunjukkan Kemenparekraf dengan berbagai program inovatif yang digagas Menparekraf Sandiaga Uno.

“Saya yakin UMKM akan didorong pemerintah lebih maju. Banyak pelaku UMKM berpikir dengan menaruh barang di e-commerce berharap dagangannya laris. Namun, e-commerce analoginya adalah mal atau tempat memajang barang, laku atau tidak itu kembali pada UMKM itu sendiri dengan upaya diferensiasi, value, mental. Oleh sebab itu perlu ada pelatihan dan pendampingan dari Kemenparekraf agar on boarding tidak hanya sekedar masuk ke market place tapi juga bisa menghandle usaha mereka dengan tepat sehingga terus berkembang dengan baik,” kata Arto Biantoro.

Sementara itu, CEO Kokikit Chef Hendro Soejadi mengungkapkan pihaknya mendapatkan dukungan dari Kemenparekraf dan Bhinneka dalam mengembangkan usaha mereka dalam menyajikan kuliner instan khas Indonesia.

“Jadi ini komposisinya ada nasi dan protein. Kita pakai produk fresh, dan saat proses memasak tekniknya produk bumbu kita harus di sangrai terlebih dahulu agar flavor nya keluar kemudian di blender dengan minyak sehingga rasanya mantap,” kata Hendro Soejadi.

Ia mengungkapkan dari nasi instan khas kuliner Indonesia ada sejumlah yang menjadi favorit konsumen diantarnya yakni nasi liwet rendang paru, nasi woku cakalang kecombrang, nasi bebek betutu, nasi kuning gurih empal suwir, nasi daun jeruk, dan nasi minang daging rendang.

“Kami juga terus berupaya mensupport anak-anak yang tidak mampu bersekolah untuk kami ajarkan agar bisa menjadi chef profesional karir ataupun enterprenurhip,” tambah Hendro Soejadi.

Menyimpulkan kegiatan diskusi tersebut, Sandiaga Uno mendukung langkah yang dilakukan pihak Bhinneka untuk mendorong UMKM bisa mengembangkan usahanya dengan transformasi ke digital market place.

“Sesuai dengan gerakan nasional bangga buatan bangsa, kami awalnya sudah mengajak pelaku UMKM transformasi digital. Kita ingin membuat program yang simpel, seperti program stimulus bangga buatan Indonesia dengan konsep pelatihan, pendamping, dan on boarding oleh pelaku industri,” kata Sandiaga Uno.

Ia mengungkapkan saat ini dari kurang lebih 30 juta pelaku UMKM di Indonesia yang sudah on board tranformasi ke digital sudah ada sebanyak 20 juta UMKM. Ia terus mendorong para pelaku UMKM untuk bisa mengenal sistem pemasaran online.

“Kuncinya ada di Kolaborasi dan Kolaboraksi. Laksanakan tiga langkah ini, pertama libatkan orang tepat dan mereka mau terlibat. Kedua, tetapkan tujuan goals dan komunikasi kan harapanmu. Ketiga, dengarkan orang lain dan berkompromi,” ungkap Sandiaga Uno.

Hal tersebut kata Sandiaga Uno sesuai dengan program Presiden RI Jokowi yang minta di Gernas Bangga Buatan Indonesia terus digalakkan di tengah ketidakpastian, semua pihak harus berempati, berhemat supaya mendorong kesuksesan dalam usahanya masing-masing.

“Koki Kit juga saya undang untuk bisa bergabung dalam program Indonesian Spice Of The World. Terima kasih untuk Yayasan Indonesia Setara. Kolaborasi digital untuk membuat UMKM maju dan setara dengan produk UMKM dunia,” kata Sandiaga Uno dengan suara optimis.

“Mari kita bergandengan tangan, Bangkitkan ekonomi, buka peluang usaha, ciptakan lapangan kerja, dan membuat tatanan ekonomi digitalisasi yang berpihak pada UMKM,” pungkas Sandiaga Uno menutup kegiatan webminar tersebut.

Pos terkait