jakarta, wartabrita.com – Korps Marinir kembali menyalurkan bantuan untuk korban banjir bandang di Bekasi dan Karawang yang kini masih di pengungsian.
Komandan Korps Marinir Mayjen (Mar) Suhartono menuturkan, pihaknya melepas 11 truk bahan bantuan untuk korban banjir bekerjasama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Ini merupakan pengiriman bantuan yang ketiga kalinya.
“Ini merupakan aksi kami untuk peduli terhadap sesama sesuai dengan tujuan marinir dalam operasi militer selain perang,” kata Suhartono di Markas Komando Marinir, Jakarta Pusat, Rabu (24/2).
Suhartono menuturkan, bantuan yang diberikan terdiri dari 5 ton beras, ratusan dus air minum, puluhan boks roti biskuit, sabun mandi, ratusan boks mie instan dan puluhan dus minyak.
Ada juga bantuan Food Truck yang akan memasak 500 porsi/hari, untuk 3 hari kedepan. Lalu ambulance free hospital, kendaraan rescue dengan perahu karet dan relawan penggerak.
Suhartono menuturkan, pihaknya menurunkan ratusan personel untuk mengevakuasi warga.
“Saat ini yang berada di lokasi banjir Bekasi dan Karawang sejumlah 150 personel yang masih bertugas disana,” kata dia.
Suhartono melanjutkan, pihaknya juga mengerahkan bantuan evakuasi kepada warga.
Terutama di kawasan Bekasi dan Karawang yang kini masih banjir parah.
Yakni peralatan 10 unit Perahu Karet, 10 Unit Motor Tempel (Mopel), 13 unit Truk Personel / Material, 4 Kendaraan Taktis, 1 Set Dapur Lapangan, dan 4 Set Tenda Lapangan.
“Kami juga kerahkan 6 Set Alat Selam dan perlengkapan Kesehatan Lapangan,” jelas Suhartono yang mengenakan seragam loreng ini.
Barang bantuan tersebut akan didistribusikan langsung menggunakan 10 kendaraan Truck dan Kendaraan Kawal Korps Marinir ke Lokasi Korban banjir di Bekasi dan Karawang.
“Kami berikan di posko pengungsian atau yang masih berada di rumah,” ungkap Suhartono yang juga mantan Danpaspampres ini.
Seperti diketahui, jebolnya tanggul Citarum di Babakan Banten, Desa Sumberurip, Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (21/2) dini hari, semakin memperparah kondisi banjir.
Saat ini wilayah terdampak banjir disebutkan tersebar di 20 kecamatan.
Diperkirakan, ada 10 ribu kepala keluarga (KK) dari empat desa, terdampak tanggul Citarum yang jebol.
Kondisi banjir yang cukup parah, membuat petugas menggunakan alternatif udara untuk melakukan pencarian dan distribusi logistik kepada warga terdampak.
(ptb)