Jakarta, wartabrta.com– Ratusan jenis konten tiap hari bermunculan di internet dan media sosial. Mulai dari konten hiburan, pendidikan, politik, olahraga, dan banyak lagi lainnya. Dari sekian banyak konten, tidak seluruhnya berisi konten yang positif, namun ada kalanya konten tersebut berisi ujaran kebencian.
Salah satu contoh ujaran kebencian yang kerap muncul di internet dan media sosial yaitu Islamofobia.
Melawan Islamofobia di Internet dan Media Sosial
Untuk mengantisipasi penyebaran Islamofobia melalui media baru, Dosen FISIP UHAMKA melalui kegiatan pengabdian masyarakat memberikan pelatihan kepada anggota Karang Taruna Setiabudi, Jakarta Selatan, dengan tema “Pendampingan Melawan Islamofobia di Internet dan Media Sosial”, yang bertempat di Masjid Mubasysyirin, Setiabudi, Jakarta Selatan.
“Kami melihat konten-konten Islamofobia ini kian hari kian marak beredar di media sosial. Untuk itu kami merasa perlu memberikan pemahaman kepada para remaja yang sehari-harinya tak lepas dari media sosial, untuk mengetahui apa itu Islamofobia, agar mereka tidak terpengaruh informasi yang salah tentang agama Islam,” ujar Ketua Pengusul Program, Andhika Pamungkas.
Dalam kegiatan ini, Dosen FISIP UHAMKA memberikan sejumlah contoh konten dari media sosial yang mengandung Islamofobia, seperti adanya pelecehan, penghinaan dan fitnah pada simbol agama.
Tokoh panutan Islam dan lembagaya juga menjadi sasaran. Hingga memposisikan Islam sebagai agama yang menakutkan.
Para peserta cukup terkejut melihat contoh konten yang terpampang, terutama konten-konten humor namun ternyata mengandung unsur Islamofobia secara terselubung.
“Kami beberapa kali pernah menemukan konten seperti itu di media sosial. Namun kami belum mengetahui kalau itu ternyata mengandung Islamofobia. Sehingga kadang-kadang kami juga ikut menyebarkan konten tersebut, terutama yang ada unsut humornya,” ujar Ilah Juliadi, salah seorang peserta.
Usai acara para peserta menyatakan akan lebih berhati-hati saat melihat konten di media sosial dan internet. Jika mereka menemukan konten Islamofobia, mereka tidak akan ikut menyebarluaskan dan akan melaporkan konten tersebut kepada pengelola aplikasi.