Menanamkan Etika Bermedia Sosial kepada Siswa

Dosen Said Romadlan sedang menyampaikan materi etika bermedia sosial kepada para siswa SMK Muhammadiyah Parakan

Minimnya literasi penggunaan media sosial tak jarang membuat penggunanya terjerat kasus hukum akibat unggahannya.

Banyaknya kasus-kasus hukum yang diakibatkan unggahan di media sosial itulah yang menjadi latar belakang kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dua dosen dari FISIP UHAMKA.

Read More

Bertempat di SMK Muhammadiyah Parakan, Tangerang Selatan, Banten, sejumlah siswa mengikuti kegiatan yang bertema “Pelatihan Literasi Penggunaan Media Sosial dikala Pandemi Covid-19”.

Para siswa yang sebagian besar sudah mengenal media sosial itu diberikan pemahaman tentang pentingnya etika dalam menggunakan media sosial.

“Banyak kasus di media sosial diawali dengan Minimnya etika para penggunanya. Akibatnya unggahan di media sosial kerap berakhir di kantor polisi, atau bahkan diselesaikan secara adat,” ujar salah satu pembicara Said Romadlan.

Lebih lanjut Dosen senior di FISIP UHAMKA itu menjelaskan, pemahaman etika bersedia sosial penting dilakukan sejak dini, terutama dikalangan pelajar.

Hal ini agar mereka bisa menyaring konten dan tidak asal membagi konten di media sosial.

“Jangan sampai karena para siswa ini tidak paham, mereka justru ikut menyebarkan konten hoax di media sosial,” jelas dosen yang baru saja meraih gelar Doktor itu.

Sementara itu dosen sekaligus pembicara lain dalam kegiatan ini, Andhika Pamungkas, mengajak siswa memanfaatkan media sosial secara positif. Menurutnya pengguna media sosial terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.

Hal itu menjadi potensi yang sangat baik untuk mengembangkan kemampuan siswa.

“Sekarang ini banyak yang bisa menjadi terkenal melalui media sosial. Jika kalian punya suatu keahlian atau hobi, hal itu bisa dijadikan konten untuk media sosial. Kalau audiens ternyata suka dengan konten yang dibuat, bukan tak mungkin kalian bisa mendapat penghasilan dari media sosial,” ucap Andhika.

Acara ini sendiri mendapat respon yang cukup baik dari para siswa dan pihak sekolah. Kepala SMK Muhammadiyah Parakan berharap, usai mendapat pelatihan para siswa menjadi lebih bijak dalam bersedia sosial.

(dpa)

Related posts