Jakarta, wartabrita.com – Pada masa pandemi masyarakat tetap dituntut untuk beraktivitas, khususnya mereka yang bekerja atau menafkahi keluarga.
Namun di tengah masih adanya penyebaran, setiap individu harus melakukannya secara aman COVID-19.
Pada konteks tersebut, masyarakat yang bekerja di tempat kerja atau di ruang publik tentu memiliki risiko terpapar virus SARS-CoV-2.
Potensi risiko ini yang harus dihilangkan dengan upaya pencegahan.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Reisa Broto Asmoro menekankan kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan baik untuk diri sendiri dan anggota keluarga di rumah. Dokter Reisa mengingakan kepada kita semua pentingnya melakukan panduan kesehatan untuk tetap aman COVID-19 dan produktif.
“Jadilah pelindung keluarga yang handal. Tetap produktif dan tetap menjaga anggota keluarga aman dari COVID-19. Keluarga sehat, masyarakat juga ikut sehat,” pesan Dokter Reisa pada konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, pada Senin (15/6).
Tak hanya memperhatikan pencegahan saat berada di luar maupun di tempat kerja, upaya agar tak tertular harus diterapkan sebelum masuk ke dalam rumah usai bekerja.
Ini bertujuan untuk melindungi anggota keluarga, seperti membuka alas kaki sebelum masuk rumah dan menyemprotkan disinfektan pada alas kaki, maupun pada barang bawaan.
“Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir minimal 20 detik sebelum menyentuh barang-barang yang ada di rumah. Langsung mandi dan kenakan baju bersih, baru kemudian bertemu dengan anggota keluarga di rumah,” pesan Reisa.
Di samping itu, Dokter Reisa menyampaikan panduan kesehatan, misalnya di tempat kerja, sebagai syarat aman COVID-19 dan produktif.
Pertama, hindari pertemuan sosial dengan jaga jarak fisik minimal 1 sampai 2 meter.
“Kedua, pastikan tempat kerja atau kantor kita memiliki ventilasi yang baik,” ujarnya.
Ketiga, cuci tangan sesering mungkin setelah memegang barang-barang yang digunakan bersamaan dengan orang lain.
Ia mengingatkan apabila fasilitas cuci tangan tidak banyak, kita dapat menggunakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer.
“Keempat, jaga kebersihan tempat kerja dan lakukan disinfektan secara berkala,” lanjutnya.
Kelima, gunakanlah masker dengan baik dan benar. Reisa berkata, “Jangan asal lepas masker pada saat ada di kantor atau ramai orang, dan bila sakit, bekerjalah dari rumah.”
Di samping itu, ketika batuk, seseorang harus menerapkan etika batuk dan bersin. Kita dapat melipat siku untuk menutup mulut. Kita juga dapat menggunakan tisu untuk menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin, lalu segera membuangnya ke tempat sampah yang tertutup. Kemudian cuci tangan dengan sabun sebelum menyentuh benda apa pun.
Jurus Jitu Turunkan Risiko
Dokter Reisa menyampaikan bahwa jaga jarak merupakan jurus jitu untuk menurunkan risiko penularan COVID-19. Pengaturan jaga jarak juga perlu diperhatikan di lingkungan kerja, seperti pengaturan tempat duduk.
“Perhatikan sistem tempat duduk di ruang kerja. Pastikan berjarak lebih dari 1 meter, dan memiliki sekat apabila memungkinkan,” ucapnya.
Selain itu, pengaturan pintu masuk dan keluar untuk semua karyawan juga harus diperhatikan agar tidak terjadi penumpukan orang. Perhatikan juga panduan ini berlaku di tempat makan, ruang istirahat, dan ruang pertemuan.
Menyikapi jaga jarak, ia membagikan tips kepada para manajer kantor, “Berlakukanlah jam istirahat yang berbeda bagi setiap shift, untuk mengurangi kepadatan sehingga terus terjaga jarak yang aman, yaitu satu sampai dua meter.”
Menurutnya, beberapa penelitian ilmiah menunjukkan, bahwa jaga jarak jurus paling jitu menurunkan risiko tertular COVID-19.
(DPA)