Temanggung, wartabrita.com — Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini meresmikan Sentra Kreasi ATENSI di Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung. Peresmian ini adalah kali kedua setelah sebelumnya Sentra Kreasi ATENSI di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi diresmikan oleh Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.
Kementerian Sosial melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial berusaha untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak dan perlindungan bagi Penyandang Disabilitas, melalui Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang dilaksanakan oleh 19 (sembilan belas) Unit Pelaksana Teknis (UPT) atau Balai Rehabilitasi Sosial, salah satunya Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung.
Sentra Kreasi ATENSI di Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung ini merupakan salah satu wujud nyata dan upaya dari Kementerian Sosial untuk bisa memberikan sarana bagi pengembangan keterampilan vokasional dan kewirausahaan serta media promosi untuk penerima manfaat.
“Kemensos sudah buka Sentra Kreasi ATENSI di dua tempat, yaitu di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan hari ini di Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung. Saya yakin dengan segera dibukanya Sentra Kreasi ATENSI para saudara kita yang disabilitas bisa segera mendapat manfaatnya,” tutur Risma.
Melalui Sentra Kreasi ATENSI, para penyandang disabilitas yang ada di Balai Besar Kartini Temanggung diberikan pendampingan dan penguatan untuk kegiatan kewirausahaan melalui usaha kafe, galeri, laundry dan juga berjualan di toko kelontong.
Selain itu produk Batik Ciprat hasil karya penyandang disabilitas di Shelter Workshop Peduli dari 30 unit yang tersebar di 23 Kabupaten. juga akan dapat dipasarkan dan dipromosikan melalui galeri ATENSI Kartini.
Shelter Workshop Peduli merupakan shelter untuk tempat bekerja penyandang disabilitas berbasis komunitas, melibatkan masyarakat lokal dalam penyediaan lapangan kerja bagi penyandang disabilitas dan telah berlangsung sejak 2015.
Prestasi Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung juga merambah ke bidang seni Batik Ciprat yang telah menerima penghargaan sebagai Inovasi Pelayanan Publik Top 15 tingkat nasional yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Motif-motif Batik Ciprat yang dihasilkan antara lain ciprat biasa, meteor, gepyok sapu, cap, canting, suntik, dan tie dye.
Upaya penciptaan kesempatan kerja di Sentra Kreasi ATENSI di Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung melibatkan Penyandang Disabilitas intelektual, sensorik netra dan fisik. Galeri ATENSI Batik Ciprat melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual, Kafe Kartini melibatkan 4 orang Penyandang Disabilitas Intelektual dan 1 orang Penyandang Disabilitas Fisik. Sementara itu, Galeri Atensi Laundry melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual.
Secara keseluruhan Sentra Kreasi ATENSI Balai Besar Disabilitasi Kartini Temanggung telah berhasil memberdayakan 580 orang penyandang disabilitas. Jika sebelumnya mereka kesulitan untuk melakukan pemasaran, Sentra Kreasi Atensi menjadi wadah untuk menyediakan galeri, melakukan promosi dan pemasaran.
Sentra Kreasi ATENSI yang telah dijalankan memberikan manfaat yang nyata. Risma menyebutkan bahwa sebelumnya para Penyandang Disabilitas yang sudah mendapatkan pelatihan barista, tetap kesulitan untuk bekerja. Dengan adanya Cafe Kartini mereka bisa langsung bekerja, menghasilkan uang dan pengalaman yang bisa mereka gunakan sebagai bekal hidup secara mandiri.
Ganjar Pranowo, Gubernur Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya mengatakan bahwa ada banyak sekali yang merespon baik peresmian Sentra Kreasi ATENSI ini. “Tim Dinas Sosial dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)sudah bekerja cepat juga. Mudah-mudahan ini bermanfaat bagi semuanya,” Ungkap Ganjar.
Ganjar Pranowo juga mencicipi kuliner yang disuguhkan di Sentra Kreasi ATENSI Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung. “Makanannya enak, tadi saya coba telo rasa keju. Makanan yang dijual teman-teman Penerima Manfaat sudah layak jual, hanya sekarang kafenya perlu dikeola lebih terbuka agar semua bisa datang kesini,” tambah Ganjar.
Upaya Kemensos lainnya yang tengah dijalani yaitu pembuatan kursi roda elektrik. “Tahun ini Kemensos mendorong Balai Besar Disabilitas Prof. Dr. Soeharso Solo untuk membuat 300 kursi roda elektrik dengan rincian 100 kursi roda untuk penyandang disabilitas fisik, 100 kursi roda untuk penderita cerebral palsy dan 100 lainnya untuk penderita hidrosefalus,” jelas Risma.
Tidak hanya itu, Kemensos juga mendorong Balai Disabilitas Wirajaya Makassar untuk membuat 100 kursi roda elektrik. Kemudian Balai Besar Disabilitas Cibinong Bogor juga didorong untuk membuat sepeda motor roda tiga.
“Harapannya teman-teman penyandang disabilitas yang pakai kursi roda bisa memiliki aksesibilitas yang lebih baik karena bisa menggunakan kendaraan yang aksesibel bagi mereka untuk bekerja,” tambah Risma.
Mensos mengajak para pihak untuk bekerja keras mewujudkan Sentra Kreasi ATENSI lainnya di seluruh Indonesia. Hal ini adalah upaya mendukung saudara-saudara Penerima Manfaat khususnya Penyandang Disabilitas agar mendapatkan kesempatan yang sama.
“Marilah kita bangun kembali kehidupan yang lebih baik bagi Penyandang Disabilitas, lebih inklusi, lebih aksesibel dan berkelanjutan sehingga mereka bisa hidup lebih setara dan berkonstribusi dalam kehidupan bagi keluarga dan masyarakat,” pungkas Risma.
Peresmian Sentra Kreasi ATENSI ini dihadiri oleh Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anggota Komisi VIII DPR RI Ina Ammania, Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq, Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Asep Sasa Purnama, Kepala Badan Pendidikan, Penelitian dan Penyuluhan Sosial Kemensos Syahabuddin, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah Harso Susilo, Pejabat Eselon II di Lingkungan Kemensos RI, Kepala UPT Rehabilitasi Sosial Kemensos RI, Pimpinan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan para penerima manfaat Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung.
(dpa)