Penyandang Disabilitas juga Bisa Terjun di Industri Musik

Penyandang Disabilitas juga Bisa Terjun di Industri Musik

Bekasi, wartabrita.com- Sekilas tidak ada yang berbeda dari alunan musik yang dimainkan saat peresmian Sentra Kreasi ATENSI pada Kamis, (18/2). Kombinasi tepat nada dan jiwa dari setiap alat musik menghasilkan harmoni yang ramah di telinga.

Ya, Disnet Band yang mengisi salah satu Booth di Sentra Kreasi ATENSI memukau para pendengar. Pemandangan tak biasa tertangkap setelah mencoba tak sekedar mendengar alunan musiknya, tetapi melihat aksi panggungnya.

Bacaan Lainnya

Bak magnet yang menarik diri untuk menyelami lebih dalam Disnet Band dengan kekhasannya, mengulik kisah inspiratif dari para personilnya.

Seperti halnya menunggu waktu terbangun dari tidur lelap, tak sabar melihat dunia yang penuh warna. Namun tak semua seberuntung itu.

Hanya satu warna yang ada, terkadang abu-abu, kadang seperti memandang dari balik kaca mobil yang penuh air deras, buram, kadang gelap, tak ada satupun celah cahaya. Begitu kira-kira yang dialami penyandang disabilitas sensorik netra yang menggawangi Disnet Band.

Semangatnya tak seredup pandangannya. Mereka yakin ada potensi yang bisa digali. Ini yang bisa membawanya menjadi role model para penyandang disabilitas sensorik netra lainnya.

Ega Setiawan (28 tahun) drummer kebanggaan Disnet Band pernah berada di titik terendah, menyalahi anugerah. Kini Ia menjadi instruktur keterampilan musik di Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi setelah 5 tahun menjadi penerima manfaat di Balai tersebut.

Mulanya, Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi hanya memfasilitasi alat musik kepada para penerima manfaat sebagai ekstrakurikuler. Hal ini ditujukan agar para penerima manfaat tidak jenuh dan bisa mendapat hiburan.

Tahun 2014, Disabilitas Netra Band (Disnet Band) dibentuk. Band ini anggotanya beregenerasi. Jadi dari tahun ke tahun akan berubah formasi personilnya sesuai dengan yang saat itu sedang mendapat layanan rehabilitasi sosial di Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi.

Disnet Band tidak hanya diundang di acara Kementerian Sosial, Kementerian/Lembaga lain pun banyak yang mengundang Disnet Band untuk mengisi acara. Bahkan diminta menciptakan beberapa lagu terkait program Kementerian/Lembaga.

“Disnet Band ini dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan bakat bagi seni musik para disabilitas sensorik netra di Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi,” terang Iriani, Kepala Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi.

Iriani mengungkapnya bahwa harapannya Disnet Band mampu menjadi sarana penyandang disabilitas sensorik netra untuk mengaktualisasi bakat dan kemampuan mereka di bidang seni musik dan mendorong kemandirian mereka.

Seperti band profesional lainnya, Disnet Band telah mengeluarkan beberapa single berjudul Mars Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi, Mars Penyandang Disabilitas, Mars Wilauah Bebas Korupsi Tahun 2020, Jingle Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) dan yang terbaru adalah Mars Asisten Rehabilitasi Sosial (ATENSI).

Sejauh ini, lagu yang diciptakan berkaitan dengan kampanye inklusi dan program Kementerian Sosial RI. Ini menunjukkan jati dirinya yang terlahir di Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi Kemensos RI.

Sejarah baru terukir, untuk pertama kali Disnet Band diberi kesempatan menyanyi di depan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin pada acara peresmian Sentra Kreasi ATENSI.

“Hari ini hari bersejarah, perdana menyanyikan lagu ATENSI di depan Wapres. Rasanya campur aduk, yang pasti saya bangga. Harapan ke depan Disnet Band diakui, Disabilitas netra bisa jd anak band juga, bisa berkarya,” tutur Ega.

Dalam setiap penampilan, para personil Disnet Band hampir tidak pernah mengalami kesulitan untuk menguasai panggung. Kepercayaan diri mereka telah ditempa sejak berada di Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi. “Basic saya netra dewasa, jadi saya gak pernah minder. Paling hanya adaptasi panggung aja. Ada manajemen jg yang bantu kami,” ungkap Chocky Suhendra.

Dirinya menambahkan bahwa walau mereka tidak bisa melihat. tetapi mereka berusaha profesional, menguasai panggung, seperti performer pada umumnya.

*Seperti Liriknya, Mars ATENSI Diharapkan Bisa Wujudkan Mimpi*

Seperti sepenggal liriknya,
_Bersama ATENSI wujudkan mimpi-mimpi_
_Bersama ATENSI kembalikan senyuman_
_Bersama untuk Negeri_

Menjadi kekuatan bagi seluruh personil Disnet Band bahwa mimpi-mimpi mereka akan segera terwujud.

Mereka punya mimpi untuk bisa bekerja dan mendapat pendidikan inklusi. “Selaku disabilitas netra, mimpi kami ingin diperhatikan dalam berbagai program kedepan terutama di bidang pendidikan dan pekerjaan,” terang Ika yang merupakan Vokalis Disnet Band.

Lagu Mars ATENSI yang sifatnya dadakan ini tak ayal memberikan banyak inspirasi. Bagaimana tidak, hanya 1 jam lagu ini diramu.

“Saya dapat kabar dari atasan itu pas Maghrib, sedangkan Isya sampel lagu sudah harus dikirim. Pertama masih bingung, tapi ternyata lagu yang tercipta hanya satu jam itu malah terpilih dan dipakai sekarang menjadi Mars ATENSI,” jelas Chocky Suhendra, pencipta lagu Mars ATENSI.

Lagu Mars ATENSI sempat disayembarakan, beberapa Balai turut berpartisipasi menyumbangkan _master piece-nya_. Siapa sangka, lagu yang tercipta hanya satu jam itu terpilih menjadi Mars ATENSI.

Bahagia tak ternilai juga diungkapkan Chocky, setelah lagunya terpilih, kini lagu tersebut telah dipersembahkan di hadapan Wapres. “Senang, bangga dan gak nyangka lagu kami bisa dikumandangkan saat ada Wapres. Senang juga bisa bertemu Wapres. Biasanya kami hanya dengar suara Wapres di TV, tapi sekarang bisa ketemu berhadapan langsung, suatu keajaiban,” kenang Chocky.

Chocky mewakili para personil Disnet Band berharap kedepan band disabilitas manapun bisa diberi ruang untuk terjun di industri musik.

 

(dpa)

 

Pos terkait