Perkaderan di Masa Pandemi, Simak Keunikan DAD Daring PK IMM FISIP UHAMKA

Tangkapan layar kegiatan Darul Arqom Dasar (DAD) PK IMM FISIP UHAMKA secara daring

 

Jakarta,wartabrita.com – PK IMM FISIP UHAMKA mengadakan Pembukaan Darul Arqam Dasar (DAD) yang dilaksanakan via daring, pada Senin 1 Maret 2021. Kegiatan tersebut mengusung tema ‘Internalisasi Idiologi IMM Demi Mewujudkan Kader yang Berjiwa Intelektual Profetik Di Era Digital’.

Read More

IMMawati Lilis Widarti Selaku Master Of Training (MOT) Darul Arqam dasar (DAD) PK IMM FISIP UHAMKA mengatakan, bahwa tema Intelektual Profetik di Era Digital yang di gagas kali ini di harapkan kader-kader IMM Fisip nantinya menjadi kader ideal yang mampu mengintegrasi antara keimanan dengan nalar yang terimplementasi ke dalam semangat gerakan dalam balutan jas merah.

Meskipun beradad di tengah pandemi Covid-19, tak menyurutkan semangat PK IMM FISIP Uhamka untuk melaksanakan penyadaran akan pentingnya implementasi Intelektual Profetik dalam Era digital. Tiap kader penting untuk ditempa secara bersahaja tanpa kalimat bentakan atau narasi meremehkan lainnya. FISIP Uhamka membentuk kader-kader dengan bantuan banyak pihak dalam memanajemen waktu secara baik. Guna menunjang penguatan tema tersebut.

“Bismillahirrahmanirrahmin, menjadi the magic word untuk hal-hal tidak mungkin ketika kita berproses untuk hal besar. Bahwa pemikiran harus diimplementas agar tidak sekedar jadi angan,” ujar Lilis Widarti.

Anbar Putri selaku Steering Comittee (SC) mengatakan, Perkaderan via online kali ini cukup unik, karena ada peserta yang berasal dari Columbia dan ini menjadi ajang pertukaran budaya dalam perkaderan.

“Kegiatan yang dikonsep oleh para pengurus tersusun rapi dan berjalan terstruktur sampai acara selesai. Mulai dari pra acara sampai acara berlangsung pengkonsepanya bisa dikatakan matang dan membuat seluruh peserta,instruktur, pemateri terharu. Sehingga membuat para peserta menjadi sangat antusias dalam mensukseskan perkaderan online tahun ini. Ada salah satu peserta DAD bernama Mariana beliau seorang Mualaf yang juga aktif dalam mengikuti perkaderan online beliau punya cita-cita ketika kembali ke Columbia ingin mendirikan IMM di sana. Hal ini dipaparkan oleh Instruktur kelompok 2 pada saat Forum Grub Discusion (FGD) berlangsung oleh IMMawati Annisa Muslimah Fajrin,” kata Putri.

Berdasar pantauan jurnalis, banyak harapan dengan di adakannya perkaderan kali ini sebab sebuah organisasi diharapkan memiliki calon-calon kader yang nantinya bisa membawa IMM jauh lebih baik lagi kedepanya sebagai regenerasi kepengurusan, meskipun perkaderan kali ini dilakukan secara daring tapi tidak membuat semua pihak yang terlibat putus semangat. Jumlah peserta 54 mengalami seleksi alam hingga kepada 44 orang peserta DAD yang dikukuhkan.

DAD PK IMM FISIP dilakukan selama 5 hari secara bertrut-turut dari tanggal 1 sampai 5 Maret 2021. Kegiatan Darul Arqam Dasar yang dilakukan setiap tahunya kali ini menjadi perkaderan yang spesial karena dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting.

 

Tita Fitriana selaku peserta teraktif dan tidak pernak absen dalam materi dan FGD di akhir acara menyatakan, Kegiatan pengkaderan ini sangat berkesan untuk saya. Bagaimana selama DAD ini saya dididik menjadi kader religiusitas yang menjunjung Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dengan tegas, menjadi kader intelektual profetik yang mampu memecahkan segala intrik, dan menjadi kader humanitas yang menyebarkan kebaikan tanpa batas. Pesan saya untuk kader IMM semua, tetap pertahankan semangatnya. KH Ahmad Dahlan pernah berkata “Muhammadiyah yang sekarang berbeda dengan Muhammadiyah yang akan datang”. Ini bukti bahwa zaman akan terus bergulir dan tantangan akan selalu hadir. Mari persiapkan diri untuk menghadapi ombak kemajuan digital, agar tidak mengikis moral. Terus berkarya untuk generasi selanjutnya. Utamakan kualitas sebagai prioritas, karena menjadi orang penting memang baik, tapi menjadi orang baik jauh lebih penting,”ujarnya

Ketua PK IMM FISIP UHAMKA, IMMawan Ayubbi Khalolid sayifullah berharap peserta Darul Arqam Dasar (DAD) bisa menimbulkan kepekaan sebagai mahasiswa.

“Peka sebagai organisatoris, peka bahwa mereka nanti akan memiliki tanggung jawab lebih sebagai mahasiswa. Peka akan ligkungan dan peserta nantinya bisa menjadi seorang Dai. Apalagi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di bawah nauan Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah,” ujarnya.

pada kegiatan ini juga menghadirkan penulis buku yang banyak menjadi rujuakan mahasiswa IMM ketika membicarakan Intelektual Profetik yakni tepatnya Abdul halim sani penulis buku Manifesto gerakan cendikiawan berpribadi.

 

Penulis : Nadia Ketua bidang RPK PK IMM JAKSEL dan Jurnalis FORMALIS UHAMKA

 

Related posts