Survei Terbaru, Elektablitas Airlangga Hartarto Teratas Kalahkan Prabowo dan Ganjar

Jakarta, wartabrita.com – Warna Research Center (WRC) merilis hasil survei yang mengukur persepsi masyarakat terhadap dinamika politik nasional jelang Pemilu 2024. Survei dilaksanakan pada 19 Maret 2022 hingga 4 April 2022.

Direktur Eksekutif WRC Rinjani Dwi mengatakan, survei ini melibatkan 2426 responden dari populasi 194.663.400 penduduk baik laki-laki maupun perempuan berusia antara 15 – 69 tahun berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2021 yang diwawancarai secara proporsional penyebarannya di 34 provinsi.

Read More

Sampel diambil dengan mengunakan metode Multistage Random Sampling dengan Margin of error 1,99  persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Terkait persepsi masyarakat terhadap dinamika politik Nasional  dan Sikap pemilih terhadap partai politik dan Calon Presiden, Rinjani mengatakan,  ketika 2426 responden diminta menyebutkan tokoh di Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf yang dikenal dan disukai, lalu dari seluruh jawaban responden didapat 10 nama teratas yang kemudian dilakukan poling lagi didapati bahwa Prabowo Subianto merupakan tokoh yang paling dikenal dengan kepopuleran sebesar 97,7 %, diikuti Ganjar Pranowo 96,2%, Airlangga Hartarto dikenal 95,3%, Dudung Abdurachman 93,8%, Muldoko 92,7% Iriana Jokowi 92,5% Andika Perkasa 91,9%, Anies Baswedan 86,7%, Puan Maharani 86,5%, Erik Thohir 83,4%, Mahfud MD 82,7%,  Tito Karnavian 81,2%, Ridwan Kamil 78,7%,

Dikatakan Rinjani, melalui jajak pendapat berjenjang didapat 10 tokoh di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf yang kinerjanya dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Dari 2426 responden, Airlangga Hartarto memiliki keterpilihan tertinggi  yang kinerjanya paling dirasakan oleh masyarakat yaitu sebesar 29,1 persen, kemudian disusul oleh KASAD Dudung Abdurachman yang kinerjanya sangat dirasakan masyarakat dalam hal keamanan dan keutuhan NKRI,” kata Rinjani di Jakarta, Selasa (26/42022).

Sementara, kinerja Ganjar Pranowo dirasakan oleh 6,7 persen, hal ini lebih mayoritas kinerjanya dirasakan oleh masyarakat Jawa tengah. Sedangkan   Prabowo Subianto kinerjanya hanya dirasakan 10,4 persen. Hal ini karena memang tugas Prabowo sebagai Menhan tidak banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat dan Sri Mulyani sebagai Menteri keuangan kinerjanya dirasakan oleh sebanyak 10,1 persen hal ini terccermin dengan kemampuan Sri Mulyani dalam mengendalikan ruang fiskal dan hutang Luar Negeri.

Selanjutnya, Panglima TNI Andika Perkasa 6,90 persen,  Anies Baswedan 4,6 persen, Moeldoko  4,10 persen,  kemudian Erick Thohir  sebagai Meneg BUMN kinerjanya di BUMN hanya dirasakan oleh 2,7  persen masyarakat. Hal ini tercermin dengan kegagalan Erick Thohir menjadikan BUMN sebagai lokomotif perekonomian dalam mengatasi persoalan pengangguran akibat covid justru lebih banyak kebijakannya melakukan penutupan BUMN dan mengecilkan skala kerja BUMN.

Begitu juga Sandiaga Uno sebagai Menparekaf kinerjanya hanya dirasakan oleh 2,4 persen masyarakat, dan  yang tidak memilih 11,3 persen.

“Masyarakat menilai kerja Airlangga Hartarto sangat dirasakan terutama masa pademi, dimana rakyat menikmati pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik dan angka penderita Covid-19 yang semakin menurun. Serta banyaknya program pro rakyat yang dijalankan oleh Airlangga Hartarto seperti UMKM, fintech dan Pertanian,” urainya.

Menurutnya, hal tersebut tidak lepas dari peran Airlangga Hartarto dalam memegang amanat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang dirasakan betul hasilnya oleh masyarakat.

Sedangkan, berdasarkan elektabilitas ketika 2426 responden diberikan pertanyaan terbuka tentang partai apa yang akan dipilih jika pemilu diadakan hari ini, didapati bahwa Golkar mulai menjadi pilihan bagi masyarakat yang diwakili responden dengan keterpilihan 16,7%, diikuti PDIP dengan elektabilitas 16,3%, Partai Gerindra 15,7%, Demokrat 7,1%, PKB 6,2%, dan PKS 6,1%, Nasdem 4,2%, Perindo 2,6%, Prima 2%, PAN 1,8%, PPP 1,7%, Garuda 1,5%, Hanura 1,3%, PKPI 1,1%, Gelora 1,0%, PBB 0,8%, Berkarya 0,5%, PSI 0,4%, Partai Umat 0,3%, sedangkan tidak memilih atau tidak memberikan jawaban sebesar 12,7%

“Elektabilitas partai-partai tersebut tidak lain didukung oleh figur para Ketua Umumnya yang masih familier atau dikenal masyakarat,” terang Rinjani.

Sementara itu, lanjut Rinjani, tingkat keterpilihan partai politik jika Pemilu digelar hari ini dengan pertanyaan tertutup mengunakan kertas kuisioner, didapati bahwa Golkar tetap menjadi pilihan bagi masyarakat yang diwakili responden dengan keterpilihan 18,7%, diikuti PDIP dengan elektabilitas 17,0%, partai Gerindra 16,5%, Demokrat 7,0%, dan PKS 6,0%, PKB 5,9%, Nasdem 4,1%, Perindo 2,4%, Prima 2,1%, PAN 2,0%, PPP 1,9%, Garuda 1,5%, PBB 1,2%, Hanura 1,0%, PKPI 1,0%, Gelora 0,7%, Berkarya 0,6%, Partai Umat 0,5%, PSI 0,4%, sedangkan tidak memilih atau tidak merahasiakan jawabannya sebesar 10,2%

Sedangkan, hasil survei dengan menggunakan pertanyaan secata terbuka  kepada 2426 responden dengan pertanyaan Jika Pemilihan Presiden dilakukan hari ini didapati hasilnya Ketua umum golkar Airlangga Hartarto dinilai layak menjadi penerus Jokowi sebagai Presiden 2024 dengan jumlah pemilih sebesar 18,1 persen melampaui Prabowo Subianto yang mendapat 10,6 persen responden di ikuti Ganjar Pranowo 7,1 persen, Iriana Jokowi 6,1 persen, Gatot Nurmantyo 4,1 persen  Dudung Abdurachman 3,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 3,7 persen, Puan Maharani 2,9 persen, Anies Baswedan 2,2 persen, Muldoko 2,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,1 persen, Muhaimin Iskandar 1 persen, Sandiaga Salahudin Uno 1 persen, dan sebanyak 32,2 persen responden tidak memilih atau merahasiakan pilihannya.

Lalu, hasil survei dengan menggunakan kertas kuisioner secara tertutup kepada 2426 responden dengan pertanyaan Jika Pemilihan Presiden dilakukan hari ini didapati hasilnya Ketua umum Golkar Airlangga Hartarto dinilai layak menjadi penerus Jokowi sebagai Presiden 2024 dengan jumlah pemilih sebesar 20,2 persen melampaui Prabowo Subianto yang mendapat 15,8 persen responden diikuti Ganjar Pranowo 8,5 persen, Iriana Jokowi 6,2 persen, Gatot Nurmantyo  5,1 persen Dudung Abdurachman 4,8 persen, Khofifah Indar Parawansa 4,1 persen, Puan Maharani 3,9 persen, Sri Mulyani 2,8 persen,  Anies Baswedan 2,8 persen, Muldoko 2,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 1,2 persen, Muhaimin Iskandar 1 persen, Sandiaga Salahudin Uno 1 persen, Erick Thohir 1 persen, dan sebanyak 16,2 persen responden tidak memilih atau merahasiakan pilihannya.

Rinjani memprediksi hanya 7 partai yang akan lolos  ambang batas atau threshold. Yaitu Golkar 18,7 persen, PDIP 17,0 persen, Gerindra 16,5 persen, Demokrat 7,0 persen, PKS 6 persen, PKB 5,9 Persen dan Nasdem 4,1 persen. Sedangkan partai lainnya dibawah  4 persen

Diungkapkannya, penurunan suara PKB dan PAN sangat dipengaruhi oleh adanya wacana penundaan pemilu yang beberapa waktu lalu sempat menggemparkan dan jadi perhatian publik.

“Pendapat publik menyatakan kalau PKB dan PAN dianggap partai yang sangat tidak siap untuk pemilu 2024. Sedangkan Partai Golkar yang dianggap juga mendukung penundaan pemilu dianggap publik ide tersebut bukan datang dari Ketum Golkar, tetapi adanya masyarakat seorang petani sawit di Siak yang menyampaikan keinginannya kepada Ketua Umum Golkar  untuk perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi karena dianggap hidup mereka lebih baik di era Jokowi ,sehingga tidak berdampak pada tingkat keterpilihan Partai Golkar,” bebernya.

Partai PRIMA yang diisi oleh Aktivis dan Pemuda, mulai menarik perhatian masyarakat yang ingin sebuah partai baru yang progresif dan dekat dengan rakyat.

“Partai Golkar dapat menambah dan mempertahankan suaranya karena sosok Airlangga Hartarto yang selalu terdepan dalam pemulihan ekonomi dan konsistensi mesin partainya di daerah,” ungkapnya.

“Sedangkan Partai Gerindra dapat mempertahankan suara pemilihnya karena masih diisi oleh tokoh-tokoh yang sangat Populer dan menjadi idola tersendiri di masyarakat,” pungkasnya.

Related posts