Jakarta, Wartabrita.com – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, mengatakan yang membuat harga minyak goreng hingga saat ini masih tinggi di pasaran adalah karena mengikuti harga patokan dunia.
“Jadikan ekonomi Indonesia ini masih dalam bagian dari pada rantai pasok dunia. Jadi ketika harga komoditas terutama untuk minyak nabati ini naik, maka akan mengganggu harga minyak goreng di dalam negeri,” kata Mendag Lutfi kepada wartawan, Sabtu (11/6/2022).
Lutfi menekankan, pemerintah masih fokus memastikan minyak goreng curah untuk masyarakat tersedia dan terjangkau harganya.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan harga minyak goreng curah dalam waktu dekat akan menjadi Rp14.000 per liter di seluruh Indonesia. Harga ini sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah pemerintah tetapkan yakni Rp14.000 hingga Rp15.000 per liter.
“Tapi Alhamdulillah selama seminggu ini saya cek di pasar-pasar sudah Rp 14 ribu- Rp 16 ribu. Sebentar lagi akan semuanya Rp 14 ribu yang curah,” kata Jokowi saat silaturahmi dengan Relawan Tim 7 di E-Convention Ancol.
Perbedaan Migor Curah & Kemasan
Menurut Permendag Nomor 6 Tahun 2022, migor curah adalah minyak goreng sawit yang dijual dalam kondisi tak dikemas dan tidak memiliki merek. Sementara, migor kemasan adalah migor sawit dalam bentuk kemasan yang lebih ekonomis.
Perbedaannya, migor curah mengalami satu kali penyaringan, sedangkan migor kemasan dua kali penyaringan.
Sesuai persyaratan SNI, minyak goreng curah cenderung tidak memenuhi pada satu kriteria, yaitu syarat bilangan peroksida. Angka peroksida menunjukkan tingkat kerusakkan minyak. Jadi minyak akan segera mengalami ketengikan jika sudah mengalami oksidasi