Tim PKM Dosen FISIP UHAMKA Berikan Bantuan Mainan Edukasi Guna Atasi Stess Pasca Belajar Daring untuk Siswa TK Cahaya Ria Tangerang

Tim PKM Dosen FISIP UHAMKA Berikan Bantuan Mainan Edukasi Guna Atasi Stess Pasca Belajar Daring untuk Siswa TK Cahaya Ria Tangerang

 

Jakarta, wartabrita.com- Pandemi covid 19 telah berlangsung setahun belakangan. Sejak kemunculannya di Indonesia Maret tahun lalu semua sekolah dialihkan pada sistem pembelajaran daring termasuk pelajar taman kanak-kanak.

Bacaan Lainnya

Kodisi ini turut memunculkan permasalahan yang cukup kompleks. Dampak pandemi pada bidang pendidikan anak usia dini memang agak terlambat terdeteksi karena tidak teramalkan sehingga juga terlambat diantisipasi. Salah satunya adalah stress pada anak. Baik stress dalam konteks kondisi kejiwaan anak, juga stress dalam hubungan antarpribadi orangtua dan anak selama proses pembelajaran daring berlangsung.

Tidak dapat dipungkiri orangtua khususnya para ibu bertambah lagi pekerjaan rumahnya untuk menjadi ‘ibu guru’ selain dibebankan berbagai pekerjaan domestik seperti berbenah rumah, memasak juga mengurus anak-anak.

Anak-anak dan orangtua khusunya ibu memiliki potensi stress yang sangat besar di masa pandemi saat ini. Belum lagi bicara kondisi ekonomi yang semakin sulit, tentunya membayangkannya saja sudah membuat kita pusing kepala. Menjaga keberlangsungan generasi adalah tugas kita bersama. Memastikannya dalam keadaan berkembang secara baik, layak dan semestinya juga menjadi tanggungjawab kita bersama.

Tim PKM Dosen FISIP UHAMKA memandang pentingnya mengatasi stress pada anak guna tetap menjaga keberlangsungan perkembangan anak tetap berjalan baik. Untuk itu Tim PKM Dosen FISIP UHAMKA yang diketuai oleh Dini Wahdiyati, S.Sos, M.I.Kom menawarkan solusi atas permasalahan ini dengan memberikan bantuan alat permainan edukasi (APE) sebagai sarana komunikasi antarpribadi dalam upaya mereduksi stress anak belajar daring di masa pandemi covid 19 bagi siswa/wi TK Cahaya Ria di Tangerang, Banten baru-baru ini.

“Bermain APE bukanlah sekadar bermain belaka namun bermain APE dapat menjadi sarana pemulihan kekakuan hubungan orangtua dan anak yang sempat menegang pasca belajar daring. Saat belajar di rumah anak dituntut menyelesaikan target-target tugasnya sesuai permintaan sekolah. Tak jarang anak merasa terintimidasi atas perintah-perintah untuk menyelesaikan tugas-tugas. Diakui juga oleh Eva Kristin Muryati, S.Pd AUD sebagai Kepala Sekolah TK. Cahaya Ria yang sangat menyambut baik kegiatan ini bahwa masalah yang dihadapi adalah terkait kejenuhan anak dan menegangnya hubungan anak dan orangtua pasca belajar daring juga terjadi pada peserta didiknya,” kata Dini saat ditemui di sekolah.

Dengan bermain APE bersama, kekakuan hubungan pasca belajar daring bisa diurai melalui aktivitas bermain yang menyenangkan. Dengan bermain APE anak-anak juga mendapatkan banyak manfaat yang dapat berkontribusi pada pengembangan karakter dan kecerdasannya. Thamrin Basuki selaku perajin sekaligus pencipta berbagai mainan edukasi anak menjelaskan beberapa manfaat bermain APE bagi anak di antaranya; dapat mengembangkan motorik anak, kreativitas, koordinasi mata dan tangan, pengambilan keputusan, kerjasama, meningkatkan kemampuan mengenal bentuk hingga menjalin hubungan orangtua dan anak ketika bermain bersama.

Lebih lanjut Dini juga menjelaskan program PKM Dosen FISIP UHAMKA sebenarnya bukan hanya menyasar masalah dampak belajar daring terhadap anak-anak di masa pandemi tetapi program ini juga menyasar pada hal lain terkait APE seperti bisnis APE yang melesu akibat pandemi.

Tim PKM Dosen FISIP UHAMKA juga bersinergi dengan pegiat Kearifan Lokal melalui pemanfaatan saluran Youtube Komunitas RKC dengan membuat konten bersama yang ditujukan untuk turut mempromosikan mainan produksi perajin lokal untuk membantu bisnis ini tetap menggeliat di masa pandemi.

“Dengan demikian Tim PKM Dosen FISIP UHAMKA sebagai perguruan tinggi berharap mereka bisa menjadi seperti matahari yang terus memberikan kemanfaatan yang bisa dirasakan secara nyata bagi masyarakat di sekelilingnya,” tambahnya.

(dpa)

Pos terkait